Spiga

بسم الله الرحمن الرحيم "ولا تحسبن الذين قتلو في سبيل الله أموات بل أحياء عند ربهم يرزقون فرحين بما آتاهم الله من فضله ويسثبشرون بالذين لم يلحقوا بهم من خلفهم ألا خوف عليهم ولاهم يحزنون".النصر والتمكين للمؤمنين آمين

Referensi

tarbiyah dzatiyah

Sebagai manusia, tentu memiliki fitrah sebagai manusia. Salah satunya adanya rasa untuk meiliki diri sendiri atau memiliki kepribadian sendiri tanpa dibawah pengaruh orang lain. Dan hati nurani manusia itu selalu coendrung terhadap yang baik/ indah. Sekarang yang jadi pertanyaannya: apakah manusia tersebut sanggup mencapai kepribadian yang baik?

Tarbiyah dzatiya memiliki peran yang sangat penting dan dibutuhkan sekali dalam membentuk kepribadian yang baik. Karena segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang , hanya diketahui oleh dirinya dan Allah SWT. Apakah itu amal perbuatan yang baik, ataukah sebuah kemaksiatan kecil, dosa, dan lain sebagainya. Gigi yang sakit hanya dapat dirasakan oleh orang yang mempunyai gigi tersebut, mustahil jika orang lain dapat merasakan rasa nyeri yang sama, dan orang yang merasakan sakit gigi tantu ia akan mencari obat gigi. Begitu pula lah orang yang merasakan dirinya dalam kekurangan maka ia akan berusaha menghilangkan kekurangan atau menjadikan kekurangan tersebut menjadi sebuah kelebihan bagi dirinya. Disinilah kita dapat mendefenisikan tarbiyah dzatiyah (pembinaan diri/ pribadi) itu adalah sesuatu yang penting.

Dan manusia sebagai da’I dimuka bumi ini tentu saja akan memperbaiki kondisi yang ada menjadi lebih baik, memberikan nasehat atau taujih. Dan untuk bisa melakukan itu semua tentulah kita harus terlebih dahulu menjadi seorang panutan yang patut ditiru. Maka dengan memperbaiki diri sendiri (tarbiyah dzatiyah) sebuah kepribadian yang yang layak ditiru akan muncul. Karena sebuah kepribadian tidak akan bisa timbul dengan beberapa kali ceramah saja.

Di alam tentulah berlaku hukum alam. Sebuah benda pasti terdiri dari seperangkat bagian-bagian kecil. Contohnya: meja terdiri dari beberapa bagian, yaitu kaki meja dan alas utuk meletakkan benda, dan kaki meja terdiri dari serat-serat kayu, dan serat-serat kayu terdari dari beberapa bagian lagi. Begitu seterusnya. Dan dalam memperbaiki sebuah bangsa yang moralnya hampir rusak total ini akan dapat diperbaiki kembali jika dimulai dari setiap individu yang hidup di negeri ini. Sebab jika setiap individu baik, maka baik pulalah keluarganya. Dengan sendirinya pula negeri ini akan membaik.

0 komentar: